Senin - Jumat | 08:00 - 16:00 WIB | (0274) 2812002
// Profil
Pada tahun 2001 ditandatangani Piagam Kerja Sama antara Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) yang sekarang bernama Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada dalam hal Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Survei dan Pemetaan dan Penanganan Informasi Teknologi.
Kemudian ditindaklanjuti pada tahun 2002 dengan terbitnya Keputusan Dekan Fakultas Geografi UGM tentang Pendirian Museum Alam Gumuk Pasir di Parangtritis beserta peletakan batu pertama pada Laboratorium Alam Gumuk Pasir oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X. Bangunan museum Gumuk Pasir berada di kawasan Sultan Ground yang dikenal sebagai Kawasan Kagungan Dalem Gumuk Pasir Barkhan Parangtritis dengan luas 412 hektar dan terbagi ke dalam Zona Inti, Zona Penunjang dan Zona Peruntukan Terbatas.
Pada tahun 2015, Laboratorium Alam Gumuk Pasir direvitalisasi menjadi Parangtritis Geomaritime Science Park untuk meningkatkan fungsinya bersamaan dengan peletakan patok zona inti di Kawasan Kagungan Dalem Gumuk Pasir Barkhan Parangtritis. Parangtritis Geomaritime Science Park dengan Museum Gumuk Pasir di dalamnya menempati area seluas 19,099 meter persegi yang berada di Zona Penunjang.
- Pendirian Museum Gumuk Pasir diprakarsai oleh adanya Perjanjian Kerjasama antara Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) yang saat ini bernama Badan Informasi Geospasial (BIG) bersama dengan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2001, dengan tujuan untuk pelestarian keberadaan Gumuk Pasir Barchan di Parangtritis.
- Museum Gumuk Pasir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Parangtritis Geomaritime Science Park yang memiliki visi sebagai center of excellent for geospatial information, technology, education, research and innovation.
- Gedung Museum Gumuk Pasir yang berlokasi di Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul ini merupakan museum paling selatan di DI Yogyakarta dan menghadap ke laut. Hal ini senada dengan semangat ‘among tani dagang layar’ oleh DI Yogyakarta dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam wujud pembangunan kemaritiman.
- Gumuk Pasir Parangtritis telah dinyatakan sebagai geoheritage bertaraf internasional, sehingga sudah selayaknya Museum Gumuk Pasir mendukung agenda restorasi gumuk pasir dengan menyajikan media pembelajaran bagi pengunjung.
- Museum Gumuk pasir ke depannya diharapkan dapat menjadi tempat edukasi masyarakat terkait kepesisiran dan kemaritiman.
VISI
Menjadi pusat unggulan teknologi, pendidikan, riset, dan inovasi informasi geospasial di bidang pesisir dan kelautan di Indonesia.
MISI
- Mendorong pemanfaatan informasi geospasial untuk pengelolaan sumberdaya kemaritiman dan kepesisiran;
- Meningkatkan layanan dalam penyediaan informasi geospasial kemaritiman dan kepesisiran;
- Sebagai pusat pengembangan aplikasi teknologi dan informasi geospasial untuk kesejahteraan masyarakat umum dan masyarakat pesisir pada khususnya;
- Melakukan riset kolaboratif dan melakukan komersialisasi hasil riset kolaboratif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
- Meningkatkan peran museum gumuk pasir sebagai sarana pembelajaran.